Thursday, November 21, 2013

#BajakJKT Training Sesi 2



#BajakJKT merupakan salah satu rangkaian dari seri Nike We Run 2013 yang diadakan di berbagai kota besar dunia. Ajang Nike We Run dimulai dari Prague, Czech Republic pada tanggal 31 Agustus dan ditutup tanggal 15 Desember nanti di Jakarta. Yang special selain jadi seri penutup, We Run di Jakarta ini punya misi besar yaitu membajak Jakarta dengan virus lari. Makanya dikasih nama #BajakJKT, cukup keren menurutku.

Untuk pemanasan jelang lomba di tanggal 15 Desember nanti, panitia mengadakan 3 kali sesi training bagi para pendaftar yang beruntung. Sesi pertama diadakan di Sultan Residence. Tidak cuma sekedar training biasa tapi ada kejutannya yaitu berlatih dan berlari vertical bersama Allyson Felix. Ahhh… itu keren banget, Allyson Felix sang ratu lari gawang, peraih medali emas olimpiade, juara dunia di nomornya. Kalo sama doski sih vertical run setinggi 30 lantai dijabanin dengan iklas deh. Baca keseruan orang-orang yang beruntung terundang ke sesi training pertama bikin saya harap-harap cemas semoga terundang untuk sesi training kedua.
Ukuran tubuh mbak Allyson gak beda jauh sama orang Indonesia

Aha… Ternyata saya mendapatkan SMS undangan untuk sesi training kedua yang diselenggarakan di Ancol pada minggu (17 November) pagi. Tanpa buang waktu langsung konfirmasi kesediaan saya untuk hadir. Walaupun di minggu pagi itu Jakarta diguyur gerimis pengundang tidur, saya dan Riska tetap berangkat ke Ancol dengan penuh semangat. Jika di training sesi pertama peserta diajak vertical run, saya membayangkan akan diajak lari diatas pasir macam di film-film Hollywood.

Setelah menunggu peserta lengkap dan kelar urusan registrasi ulang. Kami para peserta diajak melakukan stretching dan dynamic warm-up dibawah pengawasan trainer dari Nike. Gak lama sih cuma sekitar 15 menitan tapi langsung bikin keringet bercucuran padahal saat itu hawanya adem dengan sedikit gerimis. Oh ya kita juga dikasih tips cara berlari yang benar, yaitu dengan menggunakan bola kaki (toes) bukan tumit (heels). Setelah itu kita diajak untuk berlari interval sejauh 3 km. Agak stress pas denger penjelasan awalnya karena ngga lari biasa tapi nantinya ditengah-tengah akan ketemu rintangan (ngga tau namanya, semacam hurdle tapi mini banget) setelah itu masih harus lari dengan high knee dan 200M sprint. Tapi setelah dilakukan ternyata bener-bener menyenangkan, tidak sesulit yang saya duga sebelumnya.

Larinya dibagi 5 Kelompok dipimpin oleh seorang trainer. Awalnya masih berlari dalam kelompok tapi menjelang kilometer satu udah mulai bubar sesuai pacenya masing-masing. Suasana pagi di Ancol asik juga buat lari, hawanya  masih cukup sejuk dan memberikan suasana lain bagi saya yang biasanya cuma lari di CFD Sudirman. Rutenya ngiter-ngiter jalanan dekat pantai Ancol dan selesainya di dermaga Marina Ancol. Seru banget pas mau finish panitia dan pelari lain yang sudah kelar ngasih teriakan penyemangat dan hi-five begitu sampe finish. Dan tentu saja sambutan tersegar datang dari tumpukan pisang dan minuman dingin.
Sebetulnya sampai sini pun kita sudah cukup puas dan bahagia dengan sesi trainingnya tapi ternyata itu baru pembukaannya. Kejutan training sesi 2 adalah peserta diajak untuk membajak sebuah pulau…
Ke pulau? wooo...hooo...

Yak ke pulau naek kapal keren (semacam Yacht dengan interior mirip bus pariwisata premium) woo..hoo…  Jadi ceritanya kalau di training sesi 1 Bajak Gedung maka di sesi 2 ini adalah Bajak Pulau. Perjalanan ke pulau juga penuh keriaan. Setiap kali kapal berguncang karena menabrak ombak disambut dengan jeritan para penumpangnya. Bukan jeritan takut tapi lebih kearah jeritan antusias. Pulau yang dituju adalah pulau Onrust. Luasnya tidak lebih besar dari GBK namun cukup rindang dengan pepohonan dan beberapa runtuhan bangunan tua.

Di Onrust peserta diajak melakukan games kelompok saling merebut “nyawa” lawan. Semacam Zombie Run minus zombienya. Kembali dibagi lima kelompok, tiap-tiap kelompok pakai vest warna-warni yang belakangnya ditempel nomor sebagai symbol nyawa. Permainan ini gak jauh-jauh dari lari juga karena peserta harus berlari untuk menyelamatkan diri maupun mengejar lawan. Bahkan ada instruktur yang bilang justru pas games begini larinya peserta malah lebih kenceng daripada pas latihan sprint di Ancol. Yaiyalah mbak, ceritanya juga dikejer pencabut nyawa, Run For Your Life lah. Memang sih Cuma permainan belaka tapi panitia sudah siap mengantisipasi jika permainan berubah jadi ajang bunuh-bunuhan serius dengan membawa tim medis dengan personil lengkap.
Ini sih baru pemanasan, formasi masih rapi belum kocar-kacir

Kelar game kejer-kejeran, nafas bentar, langsung diajak buat ngeNTC (Nike Training Club, semacam sirkuit training ala Nike). Ya Tuhan siksaan macam apa pula ini??? Ngga nyiksa koq, fun malah. Gerakannya cuma yang basic-basic aja, kalo capek ngga ada instruktur yang mecut juga. Setelah berbagai aktivitas fisik yang membakar banyak kalori panitia nyediain snack yang cukup sepadan yaitu roti sandwich. Sebelum pulang kembali ke Jakarta, tentunya ada sesi foto-foto baik bersama maupun sendiri-sendiri.  Sayangnya vest kuning kece yang saya gunakan harus dikembalikan ke panitia lagi.

Acara training sesi 2 ini resmi bubar ketika semua peserta kembali menginjakan kaki di mainland Jakarta lagi. Semuanya tampak happy. Tadinya saya pikir hanya sekedar training biasa tapi ternyata malah mendapatkan kejutan luar biasa yang tak terlupakan. Serunya maksimal, bravo buat penyelenggara #BajakJKT. Jadi penasaran keseruan apa yang kan terjadi tanggal 15 Desember nanti. Saat ini saya lagi berharap semoga panitia #BajakJKT khilaf dan kembali mengundang saya buat ikut training sesi 3 (maruk).Terima kasih Nike Indonesia, Y-Go dan semua pihak yang terkait dengan event #BajakJKT atas pengalaman luar biasa nan keren ini.
Cha geser dikit, palalu nutupin tulisan JKT-nya 




*foto diambil dari google dan koleksi pribadi*

Tuesday, November 5, 2013

Samsung S4 Run Series, Seri 3


Seri penutup Samsung #S4RunSeries diadakan di kawasan Epicentrum Rasuna. Dengan mengambil start dan Finish di GOR Soemantri Brodjonegoro. Kali ini saya mengambil nomor 5K. Walau cuma 5K tapi race kali ini terasa spesial buat saya karena berhasil mengajak 9 orang teman untuk merasakan lomba lari pertama mereka.

Sejarah ini dimulai beberapa hari seusai Samsung #S4RunSeries Seri 1, saat saya memamerkan medali dan kaus lari ke teman-teman di kantor. Mereka terlihat tertarik dengan desain medali & kausnya yang keren. Melihat reaksi positif ini saya manfaatkan untuk memprovokasi mereka buat ikutan lomba lari. Saya bilang waktu itu medalinya buat dipamerin ke anak-cucu nanti. Aha... Pancingan kena ke beberapa teman. Strategi lain yang diterapkan yaitu dengan menjual si Hanin (Sorry Nin baru ngaku). Buat yang mengeluhkan soal badan, saya bilang lari adalah cara sehat tercepat buat langsing, liat aja contohnya Hanin. Hasilnya 12 orang mendaftar Samsung #S4RunSeries mencoba pengalaman pertama ikutan lomba lari di jalan raya.

Setelah berhasil bikin teman-teman daftar selanjutnya adalah memotivasi para newbie ini kalau mereka mampu. Perasaan yang sama seperti saya dulu, merasa sangsi bisa menyelesaikan lomba. Saya bilang berdasarkan pengalaman sendiri justru nanti akan kagum ternyata kita gak selemah yang kita duga. Kalo kata pepatah orang sono: Don't underestimate yourself, your body is much more capable than you think it is. Nah perasaan pas nyentuh garis finish itu puasnya tidak terkatakan, priceless. Bagai agen MLM yang baik, saya service para newbie ini pol-polan sampai rela antri demi mengambilkan race pack mereka.

Jika bukan karena teman-teman, saya mungkin akan melewati race ini karena ankle masih belum 100% pulih dan pas pula bertepatan pula dengan kedatangan tamu hari kedua. Tanggung jawab moral cuy... Bisa diamuk massa kalo provokator kabur di hari h. Waktu register dulu saya mentargetkan waktu finish di kisaran 27 menitan. Tapi kondisi terakhir yang tidak fit ini saya turunkan target yang penting finish gak pakai ambulance.

Oke, saya review sedikit tentang ajangnya sendiri. Seperti di seri sebelumnya Samsung #S4RunSeries cukup rapi penyelenggaraannya. On time, jelas petunjuknya, marshalnya cukup banyak dan (untuk yang 5K) jumlah km-nya tepat. Disayangkan tidak ada tempat sampah sekitar water station sehingga air dan gelas plastik mengotori jalan. Rute yang diambil relatif baru, lumayan memberikan pengalaman lain. Sebetulnya rutenya disitu-situ saja namun panitia cukup pandai mengatur flow-nya sehingga terlihat tetap rapi. Area finish line di GOR Sumantri cukup ideal sehingga tidak terjadi penumpukan massa. Satu hal yang menyenangkan di seri ini adanya booth Voltaren yang menyediakan pijit gratis. Booth lainpun banyak yang menarik sehingga memberikan kesan meriah.

Pepatah don't underestimate yourself rupanya kena ke diri saya juga. Biasanya kalau lagi datang bulan suka lemas dan pusing tapi anehnya ketika lari hilang semuanya. Catatan waktunya pun tak seburuk yang saya perkirakan sebelumnya. Memang sih jauh lebih buruk dari rekor pribadi namun berhasil menaklukan rintangan dari badan sendiri jadi kepuasaan tersendiri.

Bagaimana dengan teman-teman pemula? Dari 12 yang daftar ada 2 orang yang batal ikut race karena ada urusan keluarga mendadak dan 1 orang gagal start karena kelamaan cari parkir. Ke-9 debutan semuanya berhasil finish dengan selamat.  Semuanya merasa senang bisa finish dibawah 1 jam bahkan ada beberapa yang mengaku jadi kecanduan pingin ikut race lagi. Voila... Racun mulai bekerja... Senangnya...
Sayangnya kami gagal berkumpul rame-rame buat foto bersama :(

Galery foto bisa ditengok disini

Wednesday, October 16, 2013

Allianz Jakarta Heart Run 2013


Allianz Jakarta Heart Run (AJHR) adalah ajang lomba lari nostalgia buat saya. Di AJHR 2012lah pertama kalinya saya mengikuti lomba lari jalan raya dan langsung merasakan sensasi runner's high yang bikin kecanduan. Maka ketika mengetahui pendaftaran AJHR 2013 dibuka saya kembali mendaftarkan diri untuk nomor 5Km..

AJHR 2013 dilaksanakan pada tanggal 13 Oktober. Saya akan mencoba membuat perbandingan ajang AJHR 2012 dengan AJHR 2013.


1. Proses Pendaftaran
Untuk proses pendaftaran hampir sama dengan tahun lalu bisa online dan offline. Yang lain untuk tahun ini peserta yang sudah daftar namanya tercantum di situs AJHR.


2. Race Pack
Tahun ini race pack-nya lebih oke punya. Kaus lari masih sama dari Reebok tapi sekarang sudah bisa memilih ukurannya mulai dari S sampai XL. Bib tahun ini sudah dilengkapi dengan RFID Tag System.


3. Persiapan Dan Start
Jika tahun lalu garis start/finish AJHR dilaksanakan di sekitar silang Monas, tahun ini pindah ke plasa selatan GBK. Sama seperti tahun lalu, tak sulit menemukannya sebab cukup banyak petunjuknya. Lantaran tahun lalu pelaksanaan AJHR sangat molor maka kali ini saya datang agak siang. Nyaris jam setengah 7. Ternyata peserta AJHR rajin-rajin datang pagi sehingga saya kebagian posisi start di barisan belakang. Menurut jadwal, nomor 10km start pada pukul 6.30. Mulanya saya pesimis akan ketepatan waktu sebab pada pukul 6.25 baru mulai aneka sambutan. Namun rupanya para pemberi sambutan hanya pidato tak lebih dari 3 kalimat sehingga pukul 6.33 rombongam pelari 10km bisa dilepas. Seharusnya pelari 5km start pada pukul 6.45 namum ternyata jam 6.35 bendera start sudah dikibarkan. Sepintas tampak baik karena lebih cepat dari jadwal (tumben) tapi sebetulnya ini awal dari kekacauan.


4. Pelaksanaan Lomba
Memulai lomba dari barisan belakang merupakan sebuah perjuangan apalagi jalur di jalan Pintu 1 GBK sempit sehingga sulit untuk menyalip. Tahun lalupun saya mulai dari belakang namun jalan Thamrin yang lebar sangat memungkinkan untuk bermanuver ke kiri dan kanan. Keadaan diperparah akibat jarak start 5Km dan 10km yang terlalu berdekatan. Setelah melewati beberapa peserta 5km ternyata harus berhadapan dengan rombongan 10km terbelakang.

Memasuki jalan Asia Afrika dan Gerbang Pemuda harapan untuk mendapatkan ruang yang lebih lebar tidak terwujud. Rupanya kedua jalan tersebut tidak ditutup total, AJHR hanya menggunakan 1 jalur saja. Di jalur sempit ini terjadi penumpukan peserta 5km dengam 10km. Kondisi ini selain merusak pace juga membuat peserta jadi harus extra waspada karena di sisi sebelah jalur lari banyak kendaraan lalu lalang. Tak ada tali atau cone atau alat apapun yang memisahkan jalur pelari dengan jalur kendaraan, situasi yang amat membahayakan peserta. Tapi itu belum puncaknya bahaya. 

Menjelang fly over JCC jalanan menyempit, alhasil pelari dan kendaraan mulai rebutan jalan. Demi keamanan, saya memilih untuk naik ke trotoar yang berarti harus mengurangi kecepatan karena banyak pelari lain yang naik ke trotoar juga. Marshal? Ada sih tapi di titik ini dia ada di pinggir jalan dan tak berdaya. Di U turn fly over JCC adalah tempat putar balik peserta sekaligus lokasi check point. Disinilah terjadi rebutan gantungan penanda telah melewati check point karena kurangnya marshal yang bertugas disitu. Ketidaksigapan petugas air minum juga amat sangat menghambat peserta. 

Sebetulnya setelah memasuki jalan Asia Afrika arah balik kepadatan peserta lari mulai berkurang sehingga saya berencana menambah pace untuk memperbaiki waktu yang banyak terbuang oleh hambatan sebelumnya, namun sayangnya napas sudah memendek. Padahal baru berlari sekitar 3km lebih, sepertinya saya terlalu banyak menghirup polusi kendaraan bermotor.

Jika di race tahun lalu merasakan sensasi runner's high maka di lomba kali ini justru saya merasakan frustasi. Tepatnya saat kembali ke jalan Pintu 1 GBK, disini jalanan kembali menyempit dan tak steril dari kendaraan. Beberapa kali harus berjalan dan bahkan berhenti karena terhalang oleh kendaraan yang keluar-masuk komplek GBK. Tekad untuk memperbaiki catatan waktu buyar sudah. Yang tersisa hanyalah niat cukup sampe finish dan ambil medalinya saja. Setibanya di garis finish saya melirik ke timer dan hasilnya memang
lebih buruk dari tahun lalu.


5. Area Finish dan Refreshment
Area finish cukup lebar dan relatif bersih dari kerumunan karena finisher langsung diarahkan ke area refreshment. Disana sudah tersedia minumam dan pisang serta petugas pembagi medal. Selanjutnya peserta bisa main-main ke booth sponsor yang mengadakan aneka kegiatan berhadiah. Kekesalan agak terobati oleh medali finisher yang keren. Paling keren dari yang pernah saya dapat.


Sebetulnya secara umum AJHR sudah banyak peningkatan dari tahun lalu. Hanya saja pemilihan rute lomba yang kurang tepat menjadi cacat yang fatal.

Sunday, October 6, 2013

Jakarta R.A.C.E.

Jakarta R.A.C.E., Race Against Cancer Everyone, gw tertarik banget sama event ini karena good causenya. Dana yang dikumpulkan dari event registration dipakai untuk membantu research pengobatan kanker. Bebas mau lari, naik sepeda, roller blade, skate board, even dengan wheel chair di track 5k dan 10k. Event tahun ini adalah kali ke delapan event Jakarta R.A.C.E. 

Event lari diagendakan mulai jam 5.50 pagi, 6 Oktober 2013. Tapi praktiknya, 5.50 itu baru mulai rangkaian acara pembukaan: sambutan-sambutan, pemanasan, pelepasan balon udara baru deh start. Jadilah baru start lari jam 6.30 (gubrak!!). Acara-acara berlangsung di lapangan Jamsostek, sedang garis start dan finish di Jl. Setiabudi Utara. Nah pelari-pelari yang udah gak sabar mau lari ini mulai teriak-teriak minta langsung start padahal acara sambutan bla-bla-bla masih berlangsung. 

Sepanjang track banyak banget water station. Yay! Tapi karena start udah siang, Sudirman udah rame banget, karna ada event MandiriRun juga, selain itu banyak orang yg sepedahan dan di depan menara BCA ada event Trans TV yg ada si goyang caesar, jadi lah di situ penuh orang nonton bikin susah lari. 

Finisher medal hanya disediakan untuk 1150 finisher pertama. Pelari 5k harus menukar dengan pita hijau, pelari 10k menukar dengan pita merah. Masalahnya adalah sepanjang race gw gak merasa ada yang bagiin pita merah. (gw gak masuk 1150 pertama juga sih, tapi kan seharusnya tetep dapet pita tanda check point dong ya).

Dengan start yang siang gw pribadi jadi gak bersemangat ditambah dengkul kiri bagian luar agak sakit. Ini kali kedua gw sakit di bagian yg sama. Catatan Garmin gw hanya 7.7km sampe finish. Diskonnya banyak amat :(

But well, i run for a good cause, that can never go wrong :)

See you at the next race!!



Monday, September 30, 2013

FX Sunday Fun Run

Race yang berselang 3 minggu dari race sebelumnya di tempat yang sama. (Jadi ya masih kebayang-bayang race sebelumnya :p) Kali ini start dan finish tepat di depan Lobby FX. 

Yang paling diinget dari race ini adalah garis finish yang berantakan. sorry to say. Finisher masuk dari pintu FX Senayan, naik ke arah Lobby. Saat gw finish sudah banyak finisher yang udah duluan finish duduk-duduk dan foto-foto di sana. Sehingga bikin bingung dan rame banget. Setelah garis finish pun medali gak langsung dibagiin. Perlu antri buat ambil buah, minum dan medali. Bener-bener antri lho. Stop and queued. Lah abis lari 10k langsung berenti antri, mau bikin keram?? Banyak finisher bingung pas di finish, dikira udah finish udah ngobrol-ngobrol ternyata belom ngelewatin timer. Ada juga yang finish lewat tangga pejalan kaki, bukannya masuk dari pintu senayan.

Jadi ya, balik lagi race sebelumnya di tempat yang sama jauh lebih rapih.


See you at the next race. ;)

Samsung S4 Run Series, Race 1

Samsung S4 Run Series terdiri dari 3 race (makanya disebut series :p). race yang pertama berlangsung Minggu, 1 September 2013 lalu. Start dan Finish di FX, Senayan. Rutenya mengambil Car Free Day Sudirman, muter di dukuh atas dan depan al-azhar. Biaya pendaftaran untuk 10k close Rp 150,000 kalo daftar sekaligus untuk 3 race ada diskon 10%, yeay! 

Race pack berisi kaos, bib yang udah ditempel MyLaps timing chip, race guide, dan kartu perdana XL.

Hari H lomba diawali drama gw dengan taxi BB. Jam 445 gw pesen taxi via mobile apps untuk jam 515. Jam 450 dapet notifikasi bahwa taxi on the way tapi sampe jam 515 taxi belum juga tiba, gw telpon operator dibilang otw. Sekitar jam 525 gw telpon lagi dan minta tolong supaya disampaikan ke armada yang dikirim bahwa gw perlu urgent. Taxi dateng jam 535. Langsung gw tanya ke pak supir
Gw : Pak, kok lama sih? Saya pesen buat jam 515 lho
Supir taxi : Kadang suka gak muncul alamatnya, Mba
Gw: kan bisa telpon ke pool nanya alamat lengkapnya. Saya perlu sampai di FX sudirman jam 545
Ntah bener apa enggak alesan si Pak Supir taxi.
Yang bikin deg-degan adalah gw bawa raepack punya Tody. kalo dia sampe gagal start kacau deh!! Nyampe FX mepeeeettt banget jam 550. Untung langsung ketemu Tody. Gw langsung ke area start, while dia antre baggage drop. 

Area start udah dipenuhi runners, ada sambutan dari official Samsung, lalu menyanyikan Indonesia Raya bersama, merinding rasanya. 

Flag off. mari lari!

Helpful marshal sepanjang terutama saat pindah jalur lambat ke jalur cepat dan sebaliknya. 

Yang bagus dari penyelenggara adalah mereka aware sama race sebelumnya. Setelah water station mereka menyediakan kantong plastik item guede dan ada yang langsung nyapuin gelas bekas, gw rasa ini karena ramenya komen tentang sampah di sekitar water station pas independence day run. Selain itu, gelasnya kecil dan gak diisi penuh. Jadi minumnya gak bersisa, hence gak bikin jalan becek. Well done officials!

Finish rapih. Setelah garis finish, pelari diarahkan masuk menuju pelataran FX. Jadi gak ada yang pelari finish duluan yg ngegerombol sekitar finish. Di pelataran FX tersedia air mineral, minuman isotonik sponsor dan pisang. Dapet medali finisher, yeay, dan dikasih voucher untuk foto booth dan promo sponsor.

Antrian foto booth tentu saja langsung mengular, so i didn't use the voucher. Gw cuman sempet tengok-tengok booth Suka Outdoor. Padahal ada booth Samsung, Sunpride, cek kesehatan dan lain-lain.

Menurut catatan Garmin FR 110, lari kali ini sejauh 10.05km. Puas! Gak kurang seperti 2 race sebelumnya (Halo Fit Night Run dan Garda Medika 10k) yang tracknya 9 koma sekian, bikin geregetan. :p

Oh iya, mereka nyediain fotografer lho di beberapa spot. Hasil foto diupload 2 hari setelah race, well done officials! Tapi gw nyari gw diantara ribuan foto kok gak nemunya :'(

During the race gw ketemu Mas Adhit di sekitar km 3, dia lari dari rumah di pejaten. WOW. My two nephews joins Mas Adhit crossing the finish line. KEWL. Gw ketemu synta di sekitar km 7. Liat seorang bapak lari sambil dorong stroller, KEREN!

Overall, gw puas sama race ini. Rapih. 

Animo masyarakat ke lari emang lagi tinggi banget, pendaftaran untuk race kedua ditutup bersamaan penutupan pendaftaran race pertama. Padahal race kedua masih bulan Oktober. Great things jakartans start their healthy habits. Apapun alasan mereka untuk berlari.

Foto-foto dari race ini bisa dilihat di link ini.
See you at the next race!

Wednesday, August 28, 2013

Independence Day Run 8K

Independence Day Run 17K & 8K
Ini pertama kalinya saya ikut serta race yang gratisan setelah kemarin harus pass Jakarta-Milo 10K. Race yang diselenggarakan oleh Garuda Finishers dan disponsori oleh BRI dengan EO IM Road Runner ini sempat mengundang sedikit 'keributan' di jagat dunia maya, karena banyak account nomor pendaftaran yang tiba-tiba berganti nama pemilik.

Persisnya begini: setelah melakukan pendaftaran via web di sini, setiap peserta mendapatkan e-mail konfirmasi berisi link yang ada detail peserta antara lain nama, alamat, nomor telepon, alamat e-mail, dan nomor KTP-nya yang harus dicetak untuk mengambil racepack. Beberapa hari sebelum hari H, ketika beberapa orang hendak mencetak e-mail konfirmasi itu, tiba-tiba link yang dilampirkan berubah isi menjadi nama, alamat, alamat e-mail, nomor HP, dan nomor KTP orang lain. Dengan kata lain, nomor pendaftarannya berpindah tangan. Ini terjadi juga pada saya :'(

Untungnya, permasalahan dapat diatasi dengan mendaftar ulang, dan prosedur pendaftarannya pun memang mudah dan cepat. Hanya saja, saya kasihan terhadap beberapa orang yang (mungkin) tidak sadar akan kejadian ini, lalu haknya untuk mengikuti race jadi dibatalkan. Tapi ada atau tidak yang mengalami kejadian seperti itu, saya tidak tahu.

Yang saya tahu, pada hari dan jam yang dijadwalkan (25 Agustus 2013, 06:00), wilayah di sekitar Istana Negara RI yang ditunjuk menjadi start pen, sudah dilauti manusia-manusia dengan kaos peserta (non dri-fit, bahan kaos biasa), terutama yang berkaos putih. Lautan manusia ini sudah terlihat dari Stasiun Gambir sejak pukul 05:30 ketika saya memarkir kendaraan. Jadi, tidak takut menyasar :D

Menuju Start dari Arah Stasiun Gambir
Untuk menuju start pen, setiap peserta harus melewati pemeriksaan berupa 4 metal detector, sementara wilayah di sekitar Istana Negara RI tertutup pagar rapat-rapat. Alhasil, penuh sesak luar biasa orang-orang yang mau melewati metal detector tersebut. Untungnya, tidak ada kerusuhan atau hal-hal lain yang tidak diinginkan. Setelah melewati metal detector pun suasana jadi lebih nyaman dengan lokasi yang cukup lengang untuk melakukan warming up.

Sebelum race dimulai, seluruh peserta diajak untuk menyaksikan upacara pengibaran bendera merah-putih yang memang diadakan setiap pagi di Istana Negara RI. Cukup merinding rasanya, namun beberapa orang tetap lebih memilih untuk stretching daripada menyanyikan Indonesia Raya. Setelah upacara selesai, MC memanggil peserta yang mengikuti race 17K untuk start, disusul oleh peserta 8K (dan beberapa peserta 17K yang 'terjebak' di antara para peserta 8K).

MC juga menyebutkan bahwa peserta yang terdaftar untuk 17K ada sekitar 5.000 orang, dan peserta 8K sekitar 40.000 orang. Entah benar atau tidak, yang jelas memang di sepanjang Jalan Thamrin-Sudirman, saya sulit menemukan orang yang tidak mengenakan kaos peserta Independence Day Run. Lautan manusia!
Kaos Putih Memenuhi Jalan Thamrin-Sudirman
(Sumber: Facebook IndoRunners oleh Peter Wijaya)
Dengan jumlah peserta sebanyak itu dan biaya pendaftaran yang gratis, tentunya kualitas berjalannya acara sebagai race tidak sebonafid acara-acara race lain. Jumlah race marshall terasa kurang, bahkan di rute 8K. Banyak peserta 8K yang putar balik sebelum mencapai kilometer ke-4, dan bahkan banyak yang memulai start dari Bundaran HI karena terlambat dan jalan menuju start pen sudah ditutup oleh panitia. Belum lagi masalah sampah gelas minum & kulit pisang yang ramai dibicarakan memenuhi water station (KM 2.5, 5, dan 7) dan finish line.
Sampah Gelas Air Mineral di Sekitar Water Station
(Sumber: Facebook Indo Runners oleh Wulan Apriliani)
Medali hanya disediakan dalam jumlah terbatas, yaitu untuk 1.000 finisher pertama. Entah maksudnya 500 medali untuk 8K dan 500 untuk 17K atau 1.000 medali untuk masing-masing nomor. Setelah finish, peserta disuguhi hiburan di panggung, salah satunya pertunjukan tarik suara dari Presiden RI, Pak SBY.

Overall, sebagai sebuah race acara ini sangat jauh dari baik. Tapi, ternyata berlari di antara puluhan ribu orang menimbulkan kesan tersendiri. Meskipun sering harus ber-zigzag-ria menghindari orang-orang yang berjalan (bahkan sejak start, dan beberapa meter sebelum garis finish) (bahkan saya harus agak meneriakkan 'Permisi! permisi!' ketika meningkatkan pace menuju finish karena sebagian besar orang justru memilih untuk berjalan semakin santai...), saya bersyukur masih banyak orang di Jakarta yang berminat untuk berpartisipasi dalam acara yang kental dengan nuansa sehat.
Tidak Sengaja Bertemu Teman SMA yang Finish Berdekatan :D
See you at the next race!